BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berangkat dari kegelisahan yang
ada dalam setiap diri manusia, dimana kita selalu dihadapkan pada
problematis yang disajikan para founding father kita. Mereka sering
menyajikan goresan tintanya diatas kertas yang berbeda-beda dengan yang
lainnya, sehingga menuntut kita untuk bisa memfilter dan memilah, bahkan
menerobos jauh sehingga kita bisa membedakan mana sejarah yang dibuat secara subjektif
(berdasarkan diri sendiri) dan sejarah secara objektif (berdasarkan
realitas yang ada).
Makalah ini berusaha mengkaji dan
menganalisis tentang “Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan”. Sebagai aktor
sejarah, manusia sekaligus sebagai peneliti, pengkaji, penganalisis sejarah.
Dimana filsafat disini harus difahami sebagai metode yang melalui medium
peninggalan jejak-jejak masa lampau, apapun bentuk jejak-jejak itu.
Ber-filsafat menghantarkan kita pada suatu fragmen sejarah yang selama ini
dipahami hanya sang sejarawan-lah yang mampu menginterpretasikannya.
Dewasa ini,
dimana setelah filsafat mendapatkan kejayaannya kembali. Terbukti dengan banyak
hadirnya jurusan filsafat di Universitas-universitas ternama di Indonesia
(khususnya universitas Islam). Hal ini mengindikasikan bahwa filsafat bukan
lagi sebagai hantu dalam dunia pendidikan, namun sebaliknya. Filsafat kekinian,
selain sebagai medium untuk menganalisa atas ambiguitas kepingan sejarah yang
sangat terbatas, filsafat juga sebagai penyelamat sejarah. Dimana terjadi
banyak perdebatan mengenai eksistensi sejarah sebagai ilmu pengetahuan
(epistemologi), namun melalui renungan-renungan filsafat lah sejarah bukan lagi
sebatas dongeng belaka.
B. Rumusan masalah
1.
Bagaimana sejarah
perkembangan ilmu pengetahuan pada Zaman Pra Yunani Kuno ?
2.
Bagaimana sejarah
perkembangan ilmu pengetahuan pada Zaman Yunani Kuno ?
3.
Bagaimana sejarah
perkembangan ilmu pengetahuan pada Zaman Abad pertengahan ?
4.
Bagaimana sejarah
perkembangan ilmu pengetahuan pada Zaman Renaissance ?
5.
Bagaimana sejarah
perkembangan ilmu pengetahuan pada Zaman Modern ?
6.
Bagaimana sejarah
perkembangan ilmu pengetahuan pada Zaman Kontemporer ?
BAB II
PEMBAHASAN
Pemikiran filsafat banyak dipengaruhi oleh lingkungan. Namun pada
dasarnya baik di Barat, India dan Cina muncul dari yang sifatnya religius. Di
Yunani dengan mitosnya, di India dengan kitabnya Weda (Agama Hindu), dan di Cina dengan Confusiusnya. Di Barat mitos dapat lenyap sama sekali dan rasio
yang menonjol, sedangkan di India filsafat tidak pernah bisa lepas dengan
induknya dalam hal ini agama Hindu. Pembagian secara periodisasi filsafat Barat
adalah Zaman Kuno, Zaman Abad Pertengahan, Zaman Modern dan masa kini.
Pembagian secara periodisasi filsafat India adalah periode Weda, Wiracarita,
Sutra-sutra, dan Skolastik. Pembagian secara periodisasi filsafat Cina adalah
Zaman Kuno, Zaman Pembauran, Zaman Neo-Konfusionisme, dan Zaman Modern. Untuk
sejarah perkembangan ilmu pengetahuan disini pembahasan mengacu kepemikiran
filsafat di Barat.
Perkembangan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini tidaklah
berlangsung secara mendadak, melainkan terjadi secara bertahap, evolutif.
Karena untuk memahami sejarah perkembangan ilmu mau tidak mau harus melakukan
pembagian atau klasifikasi secara periodik, karena setiap periode menampilkan
ciri khas tertentu dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Perkembangan pemikiran
secara teoritis senantiasa mengacu kepada peradaban Yunani Kuno dan diakhiri
pada zaman kontemporer.
A. Zaman Pra Yunani Kuno
Pada masa ini manusia masih menggunakan batu sebagai peralatan.
Oleh karena itu, zaman pra Yunani Kuno disebut juga zaman Batu yang berkisar
antara empat juta tahun sampai 20.000 tahun Sebelum Masehi sisa peradaban
manusia yang ditemukan pada masa ini (dalam Tim Dosen Filsafat Ilmu Fakultas
Filsafat, 1996) antara lain :
a.
Alat-alat dari
batu
b.
Tulang belulang
hewan
c.
Sisa beberapa
tanaman
d.
Gambar di
gua-gua
e.
Tempat
penguburan
f.
Tulang-belulang
manusia purba
Pada abad ke-6 SM di Yunani muncul lahirnya filsafat. Timbulnya
filsafat ditempat itu disebut suatu peristiwa ajaib (the greek miracle). Ada beberapa faktor yang sudah mendahului dan
seakan-akan mempersiapkan lahirnya filsafat di Yunani. Beberapa faktor tersebut
diantaranya : pada bangsa Yunani dan bangsa-bangsa sekitarnya terdapat suatu
mitologi yang kaya dan luas, Kesusastraan Yunani berupa puisi karya Homeros
yang sangat digemari oleh rakyat untuk mengisi waktu terluang dan serentak juga
mempunyai nilai edukatif, dan pengaruh ilmu pengetahuan yang pada waktu itu
sudah terdapat di Timur Kuno.
Pada zaman pra Yunani Kuno di dunia ilmu pengetahuan dicirikan berdasarkan know how yang dilandasi pengalaman
empiris. Disamping itu, kemampuan berhitung ditempuh dengan cara one-to one correspondency atau mapping process. Contoh, cara menghitung
hewan yang akan masuk dan keluar kandang dengan menggunakan kerikil. Namun pada
masa ini manusia sudah mulai memperhatikan keadaan alam semesta sebagai suatu
proses alam. Dengan demikian lama kelamaan mereka juga memperhatikan dan
menemukan hal-hal lainnya.
B. Zaman Yunani Kuno
Zaman Yunani kuno dipandang sebagai zaman keemasan filsafat, karena
pada zaman ini orang memiliki kebebasan untuk mengungkapkan ide-ide atau
pendapatnya. Yunani pada masa itu dianggap sebagai gudang ilmu dan filsafat,
karena bangsa Yunani pada masa itu tidak lagi mempercayai mitologi-mitologi.
Bangsa Yunani juga tidak dapat menerima pengalaman yang didasarkan pada sikap receptive attitude (sikap menerima
begitu saja), melainkan menumbuhkan sikap an
inquiri attitude (suatu sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara
kritis). Sikap belakangan inilah yang menjadi cikal bakal tumbuhnya ilmu
pengetahuan modern. Sikap kritis inilah menjadikan bangsa Yunani tampil sebagai
ahli pikir terkenal sepanjang masa. Beberapa filsuf pada masa itu antara lain Thales, Phytagoras. Socrates, Plato,
dan Aristoteles.
C. Zaman Abad Pertengahan
Zaman abad pertengahan ditandai dengan tampilnya para teolog di lapangan ilmu pengetahuan.
Para ilmuwan pada masa ini hampir semua adalah para teolog, sehingga aktivitas terkait dengan aktivitas keagamaan.
Semboyan yang berlaku bagi ilmu pada masa ini adalah ancilla theologia atau abdi agama. Namun demikian harus diakui
bahwa banyak juga temuan dalam bidang ilmu yang terjadi pada masa ini.
Periode abad pertengahan mempunyai perbedaan yang mencolok dengan
abad sebelumnya. Perberdaan itu terletak pada dominasi agama. Timbulnya agama
Kristen yang diajarkan oleh Nabi Isa as. pada permulaan abad Masehi membawa
perubahan besar terhadap kepercayaan keagamaan.
Agama Kristen menjadi problem kefilsafatan karena mengajarkan bahwa
wahyu Tuhanlah yang merupakan kebenaran yang sejati. Hal ini berbeda dengan
pandangan Yunani Kuno yang mengatakan bahwa kebenaran dapat dicapai oleh
kemampuan akal. Mereka belum mengenal adanya wahyu.
D. Zaman Renaissance
Zaman Renaissance ditandai sebagai era kebangkitan kembali
pemikiran yang bebas dari dogma-dogma agama. Renaissance adalah zaman peralihan
ketika kebudayaan abad Pertengahan mulai berubah menjadi suatu kebudayaan
modern. Manusia ingin mencapai kemajuan atas hasil usaha sendiri, tidak
didasarkan atas campur tangan Ilahi. Penemuan ilmu pengetahuan modern sudah
mulai dirintis pada zaman Renaissance. Ilmu pengetahuan yang berkembang maju
pada masa ini adalah bidang astronomi. Tokoh-tokoh yang terkenal seperti Roger Bacon, Copernicus, Johannes Keppler,
Galileo Galilei.
E. Zaman Modern
Zaman modern ditandai dengan berbagai penemuan dalam bidang ilmiah.
Perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman modern sesungguhnya sudah dirintis
sejak zaman Renaissance. Seperti Rene
Descartes, tokoh yang terkenal sebagai bapak filsafat modern. Rene
Descartes juga seorang ahli ilmu pasti. Penemuannya dalam ilmu pasti adalah
sistem koordinat yang terdiri atas dua garis lurus X dan Y dalam bidang datar. Isaac Newton dengan temuannya teori
gravitasi. Charles Darwin dengan
teorinya struggle for life
(perjuangan untuk hidup). J. J. Thompson
dengan temuannya elektron.
F. Zaman Kontemporer
Zaman kontemporer ini ditandai dengan penemuan berbagai teknologi
canggih. Teknologi canggih komunikasi dan informasi termasuk salah satu yang
mengalami kemajuan sangat pesat. Mulai dari penemuan komputer, berbagai satelit
komunikasi, internet, dan sebagainya. Bidang ilmu lain juga mengalami kemajuan
pesat, sehingga terjadi spesialisasi ilmu yang semakin tajam. Ilmuwan
kontemporer mengetahui hal yang sedikit, tetapi secara mendalam. Ilmu
kedokteran semakin menajam dalam spesialis dan subspesialis atau
super-spesialis, demikian pula bidang ilmu lain. Disamping kecenderungan kearah
spesialisasi, kecenderungan lain adalah sintesis antara bidang ilmu satu dengan
lainnya, sehingga dihasilkannya bidang ilmu baru seperti bioteknologi yang
dewasa ini dikenal dengan teknologi kloning.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
a.
Sejarah perkembangan
ilmu pengetahuan tidak hanya untuk memahami masa lampau dalam pandangan masa
kini, akan tetapi juga berusaha untuk membuat proyeksi ke masa depan.
b.
Ruang Lingkup sejarah perkembangan
ilmu pengetahuan yaitu berkutat pada penjelasan tentang perbuatan manusia yang
sudah terjadi, sedang terjadi dan mungkin yang akan terjadi beserta
penyebab-penyebabnya.
c. Sejarah Perkembangan ilmu pengetahuan : Sejarah pada Zaman Pra Yunani Kuno,
Yunani Kuno, Abad Pertengahan, Zaman Renaissance, Zaman Modern dan Zaman
Kontemporer.
B. Saran
Kami sadar dalam
pembuatan makalah ini masih terdapat kekurangan. Untuk itu kritik, saran dan
pendapat yang bersifat membangun sangat penulis harapkan dari para pembaca
untuk perbaikan yang akan datang.
Daftar Pustaka
Murtiningsih, Wahyu. 2012. Para Filsuf dari Plato sampai Ibnu Bajjah. Yogjakarta: Diva
Press.
|
Surajito. 2010. Filsafat
Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia. Cetakan Kelima. Jakarta: Bumi
Aksara.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar